Jumat, 21 Januari 2011

Pengantar dan The Law Of Causality Pasal 1

Saya bukanlah seorang profesor. Itulah kata yang berkali- kali saya koarkan untuk membuktikan saya bukanlah orang yang diacungi kecerdasan yang menggelora -_-'. Namun saya sendiri iseng- iseng dan mencoba memaknai dengan serius sebuah kehidupan berdasar pengalaman saya. Pada akhirnya saya membuat sebuah teori yang saya beri nama The Law Of  Causality.

The Law Of Causality secara harfiah dapat diartikan pertama Law artinya Hukum (Banyak kaum- kaum teoritis menggunakan kata the law untuk menjelaskan teori mereka. Contoh : The Law of Attraction (milik The Secret) atau The Law of Ueki(Sorry, yang ini judul komik gan..:D). Kedua, causality yaitu bahasa Indonesianya kausalitas, yang artinya sebab akibat (dilansir di http://kamusbahasaindonesia.org). Dari kata yang harfiah disebutkan di atas terdapatlah sebuah kesimpulan yaitu The Law Of Causality adalah "hukum sebab akibat". Namun penjabaran dari saya adalah "Hukum Sebab Akibat Dari Prespektif Saya." Hehehe..

Saya pun tidak puas dengan teori aneh yang saya buat hingga akhirnya saya searching dan memahami bahwasanya ada beberapa teori yang dibahas tentang hukum kausalitas sendiri seperti Causality Psy (Tinggal di klik namanya mungkin bisa menjawab pertanyaan anda.) yang menjelaskan causalitas dari prespektif psikologi dan artikel tersebut berbahasa inggris. (Saya males mengartikannya :)). Beberapa artikel lainnya juga menyebutkan teori kausalitas merupakan buah pemikiran dari filsafat materialistik yang diperuntukan untuk membuat penyangkalan tentang kebaradaan Tuhan yang dianggapnya kurang rasionalis. (Nah kalau yang ini saya mendapatkannya dari http://imhaya.blogspot.com/2006/11/hukum-kausalitas.html). Maka dari itu, beberapa teori di atas membuat saya mengerti, ternyata tidak saya seorang yang menggunakan teori tersebut. Banyak orang lain yang sudah menggunakan teori ini untuk menjelaskan sesuatu. Nah The Law Of Causality dari saya sendiri tidak menunjukan sebuah penyangkalan tentang keberadaan Tuhan, bergelut tentang psikologi kausalitas, atau lain sebagainya. Hanya sebuah teori yang saya ciptakan sendiri untuk memahami dinamika kehidupan yang ada.

The Law of Causality memiliki beberapa pasal. Nah, yang kita bahas kali ini adalah  Pasal 1 yang berbunyi "Tidak ada Cinta Sejati, yang Ada Cinta Kausalitas" . Pasal pertama ini memiliki 3 sejarah mengapa pasal pertama bisa berbunyi seperti itu yaitu 1 (saat di Rohis).Suatu hari saya diskusi dengan teman- teman saya di Rohis saat SMA. Ustadz pun mengatakan,"Jangan engkau mencintai seseorang melebihi cintaNya kepada Allah SWT." Kemudian beliau mengatakan "CintaNya kepada HambaNya itu kekal." Yang lainnya lagi "Jangan terlalu mencintai seseorang, bisa saja orang yang mencintai anda menjadi benci, dan jangan terlalu membenci seseorang, bisa saja orang yang membenci anda menjadi cinta." . 2 (saat di film) Di film- film (sumpeh, saya lupa film apa.) ada yang mengatakan ,"Tidak ada seseorang yang harus kamu percayai, percayalah pada dirimu sendiri." Pernyataan dari fim ini menyatakan bahwa perasaaan manusia itu tidak ada yang kekal, maka dari itu jangan percaya pada orang lain karena bisa saja kepada orang yang bahkan tampak mencintai kamu besoknya berubah.  3 (pengalaman pribadi) ----- :-p.

"Tidak ada Cinta Sejati yang Ada Cinta Kausalitas"  Menyatakan bahwa cinta terhadap sesama manusia atau makhluk di dunia itu sebenarnya tidak sejati, namun cinta itu ada sebab akibatnya. Anda mencintai wanita di samping anda (bagi yang pria, bagi yang wanita yaaa..pria di samping anda) tentunya bukan karena tidak bermaksud, tentunya ada sebab akibatnya. Nyatanya setiap anda mendeskripsikan wanita idaman yang ternyata ada di samping anda ternyata anda memiliki beberapa varian kausalitas/sebab akibat.Contohnya karena wanita di samping saya beriman, cantik, keluarga baik- baik, cerdas, dan lain sebagainya. Tidak mungkin anda mendeskripsikan wanita di samping anda, anda hanya menyatakan saya cinta.(titik) kekal abadi selamanya.(titik) . Tentu ada sebab-sebab tertentu sehingga anda mencintai wanita di samping anda yang mengakibatkan anda mencintai dia. Kalau sebab akibatnya berbalik, misal : sebab si dia selingkuh, akibatnya anda menjauhi dia dan membencinya (Kata ustadz SMAku bener thoo..). Coba bandingkan dengan Tuhan. Dia menciptakan anda namun anda sombong dan tidak mau tunduk padaNya. Kenyataannya dia masih cinta toh pada kita..Nah sang Tuhan inilah yang pantas kalau disebut the eternal love (cinta sejati). Jangan percaya kalau lawan jenis anda mengatakan cinta sejati pada anda, karena itu tidak lebih dari perkataan pragmatis.

Menjelaskan pasal 1 bukan berarti tidak memiliki level. Level dari kekuatan sebab akibatnya pun berbeda. Saya mentipologikan efek kekuatan cinta sebab akibat ada 2 :Rendah ,Kuat, Sedang. Yang rendah ini menunjukan orang yang dengan sebab sedikit membuat akibat yang besar. Misal, si dia besoknya mukanya jelek lalu anda langsung selingkuh (mesak'ke). Dan jutaan kasus percintaan lainnya, dll. Kedua yang kuat walaupun sebabnya besar namun akibatnya tetap kecil. misalnya sebab, walau anda durhaka sama ibu anda, namun ibu anda tetap sayang dan akibat, ibu anda hanya mendoakan anda supaya tobat. Namun kalau ibunya agak galak anda bisa dikutuk jadi batu. Kalau yang sedang yaaa.. antara sebab dan akibat setara, nah hal ini tidak perlu jadi contohlah.He. Ini yang wajar orang bersebab akibat.

Jadi, apabila ada clien (cyailah lulus aja belum) putus cinta katakan, lihat kenyataan dan pahami bahwa tidak ada cinta sejati, yang ada hanya cinta kausalitas."
 

Admin Gugusasa

Lihat juga :
The Law Of Causality Pasal 2
The Law of Causality Pasal 3
The Law Of Causality Pasal 4
The Law Of Causality Pasal 5
The Law Of Causality Pasal 6
The Law Of Causality Pasal 7
The Law Of Causality Pasal 8
The Law Of Causality Pasal 9
The Law Of Causality Pasal 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com